Asem-asem Kambing & Kikil Bu Jumirah - Bogo


Bila menengok warung yang sangat sederhana di ujung Jl. Lurah Surodarmo - Bogo yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari SMA Negeri 1 Nganjuk arah barat perempatan, anda akan sampai di Warung Biru Bu Jumirah yang terkenal menyediakan masakan asem-asem kambing. “ Sudah sejak sekitar tahun 1985 saya berjualan asem-asem kambing “, ujarnya. Menariknya, asem-asem kambing buatan Bu Jumirah diolah dengan cara yang berbeda. Perbedaan tersebut terletak pada daun tomat dan buah tomat yang dimanfaatkan wanita ini. Ia sengaja menggunakan daun tomat untuk menimbulkan rasa asem. Makanya meski namanya asem-asem, masakan ini tidak memakai blimbing wuluh atau buah asam. “ Ya, kalau pakai daun kedondong, kan carinya sulit. Kalau daun tomat lebih gampang mendapatkannya “, katanya dengan logat Jawa yang kental.

Selain itu bagian daging kambing sengaja dipisahkan dengan kikil atau balungan pada saat memasaknya. Sehingga panci besar hanya berisi kuah lengkap dengan daging kambing yang selalu segar setiap harinya. Sementara kikil dan balungan lainnya seperti kaki kambing ditempatkan terpisah. Rasa kecut yang ditimbulkan daun tomat dan buah tomat menjadi rasa khas kuliner ini. Namun rasa pedas juga terasa karena cabe rawit merah dan hijau juga ikut masuk ke dalam menu ini.

Ada lagi keunikan dari kuliner ini. Masakan ini biasa disajikan secara terpisah antara daging kambing dan kikilnya, ditambah sepiring nasi plus irisan jeruk pecel lengkap dengan kecap manisnya. Dari sekian lama ia membuka usaha kuliner ini, lebih banyak pelanggan yang suka menyantap makanan di warung Bu Jumirah karena asem-asem kambing ini memang lebih nikmat bila langsung disantap di tempat. Kita pun tak perlu merogoh saku dalam-dalam untuk bisa menikmati menu ini. Cukup Rp. 7.000 untuk satu porsi asem-asem kambing dan Rp. 5.000 untuk satu porsi kikil. Bila dicampur hanya Rp. 7.500 saja selain asem-asem kambing, Bu Jumirah juga menjual nasi pecel. Justru nasi pecel inilah menjadi usaha pertama sebelum kemudian beralih ke asem-asem kambing.

Untuk bisa menikmati masakan khas ini, Anda harus bergegas karena warung Bu Jumirah akan tutup bila sayur asem-asem kambing ini sudah ludes. Tak sampai tengah hari, asem-asem kambing bisa langsung habis setiap harinya. Padahal Bu Jumirah mulai buka sejak jam enam pagi. Tapi asem-asem kambing khas Bogo tampaknya bisa menjadi masakan populer disamping nasi becek mau coba yuk merono...


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar